February 27, 2016

8 / 52

Waiting for the meal. Peggy. Tea or coffee? Cloudy with a chance of traffic jam. Helping me with the laundry, obviously. Go green. Pretty literally. 1. Nunggu makanan datang.
2. Peggy.
3. Kamu teh, saya kopi.
4. Mendung dan berpotensi bikin macet Jakarta makin menggila.
5. Bantuin nyetrika. -_-
6. Go green.

Jumat kemarin main ke Liberica dalam rangka memanfaatkan memanfaatkan voucher punya Peggy yang masa berlakunya sampai akhir bulan ini aja. Ehehehe. Terima kasih, Peggy! Sebenernya deket dari kantor tapi ya jarak yang dekat tiada berarti karena macet. Terus sebelum balik ke kantor mampir dulu ke Daiso. Saya baru pertama kali mampir ke situ, jadi baru tahu kalau semua yang dijual harganya dipukul rata 25 ribu. Suka takjub sendiri kalau mampir ke toko yang serba Jepang gitu. Mereka kenapa kepikiran ya bikin produk yang unik dan kadang rada nggak penting gitu? Kenapa kita enggak, ya?

Awal minggu ini belanja sama Mama dan kalau nggak salah itu hari kedua peraturan soal plastik berbayar diberlakukan. Senang karena Mama memutuskan untuk beli tas kanvas dari dua supermarket berbeda, yang bisa dipakai berulang kali. Walaupun dia sebenernya masih sering banget buang sampah sembaranngan. Hahaha. Sekian dan terima kasih sudah mampir.

Saya mau lanjut ngemil sambil nonton film. Eh terbalik nggak sih? Apa harusnya nonton film sambil ngemil? Hmmm...

February 20, 2016

7 / 52

On the same wavelength. Oh what a day. It was a really pretty sunset. 1. Ketika muncul di kantor dengan pakaian senada tanpa janjian...
2. Hari yang melelahkan.
3. B-e-a-utiful!

Ternyata minggu ini saya nggak banyak foto-foto. Tapi saya senang banget dengan foto matahari terbenam ini. Soalnya timing-nya passss banget. Saya baru ngeh pemandangannya bagus gitu waktu lagi di Go-Jek, jadi percuma mau foto, pasti blur. Akhirnya setelah sampai terminal, nemu tempat yang enak untuk nunggu bus, pas lihat ke atas, ada pemandangan ini. Dan baru aja selesai jepret foto ini, busnya datang, jadi saya nggak sempet ambil foto lagi. Untung hasil fotonya nggak mengecewakan. Udah gitu aja. Sederhana, tapi bikin tersenyum bahagia. Hehehe. :)

February 15, 2016

The Long Night is Coming...

Like a lot of things before, I was late to the party when it comes to 'Game of Thrones'. I remember seeing all these GIFs on Tumblr and know which ones are the characters people hate, judging by those GIFs.

To keep the story short, I started watching on January last year and managed to finish all the four seasons before season 5 began on April. So, this is the first time I've experienced the off season. And it's terrible. I mean, I imagine this must be how it feels like for all of you, senior audience. But regarding how season 5 ended... it's like a torture. And the teasers are definitely not helping.

First, we got all this tease featuring all the terrible deaths (hahaha I feel a hint of sympathy for those who haven't watch GoT but saw this teaser whoops), glimpse of Jon Snow arriving at Hardhome, and Bran.


And then there are the promotional photos. I'm glad to see that my precious Sansa is okay and that Bran is standing on his own feet?? But the new teaser that dropped today is just cruel. But it's also such a good trolling?? I don't know how I feel about this, man.


Just... downright CRUEL. Well, to be fair they gave us a warning here (which says 'warning: you will be teased' ha!). Worse, I tried to find out when the full trailer will be released but so far I haven't got any clue. Does any of you know? How do you feel or think about this teaser?

February 13, 2016

6 / 52

Hi! Welcome! When there's a cute baby at the office... Raining on Friday's after hour. Typical. Tiny frog Mmm iced coffee. What is this, a staring contest? 1. Bagian depan gedung kantor yang mulai terlihat manis.
2. Ada bayi ganteng. :3
3. Hujan di jam pulang kantor hari Jumat.
4. Nemu katak (atau kodok?) ini waktu lagi beberes.
5. Mmmm...
6. Baru tahu kalau ternyata Luna itu...

Hari ini ada rapat keluarga karena seorang sepupu mau nikah bulan depan. Dan kebetulan di lingkungan rumah juga habis ada pengasapan untuk pencegahan DBD, jadi Luna mau dititip ke pet shop aja daripada mabok. Sekalian konsultasi juga karena beberapa kali dia muntah dan beberapa hari ini pipis sembarangan. Saya sibuk nanya sementara Bu Dokter meriksa dan dia pun bilang, "Loh ini mah kucing cowok." Jujur saya merasa sangat bodoh.

Setiap hari saya bersihin setiap dia habis buang air dan saya pikir yang saya lihat itu ya organ kucing cewek. Padahal saya pernah baca artikel soal cara membedakannya. Cuma mungkin karena nggak disertai ilustrasi, saya langsung membayangkan sendiri dan dengan sotoynya ngerasa kalau saya benar. And I thought his balls were just balls of furs! 

Lucunya, dulu saya emang berharap kucing yang akan dikasih ke kami cowok. Tapi pemilik sebelumnya bilang kucing ini cewek. Terus waktu datang ke dokter pertama kali dan Luna diperiksa, dokternya nggak komen waktu kami bilang kalau kucingnya cewek. -_- Tapi saya nggak berniat untuk ganti namanya. Tetaplah menjadi Luna. Kalau ada yang protes, "Luna kan nama cewek...", saya akan bilang kalau Luna dinamain sama kayak aktor ini.


Jangan sampai membuat kesalahan yang sama kayak saya ya, gaes. Ehe ehe.

February 7, 2016

5 / 52

There was a butterfly Pretty mirror A gift from my partner in crime New sleeping style Nigh time, sympathize... When grandma decided to read this book next...

1. Lihat kupu-kupunya nggak? Ini waktu baru sampai di penginapan waktu outing.
2. Cakep ya... Cerminnya.
3. Sebel juga dikasih kado kalau kertasnya terlalu lucu gini.
4. Gaya tidur baru. Gemesss!
5. Have I told you that I love the xx?
6. Nenek lagi baca bukunya Hitler.

Beneran deh, kemaren-kemaren ngerjain proyek ini agak terlalu cepat. Jadi sekarang udah disesuaikan nih, kecepatannya. Ehehe. Di akhir bulan lalu outing dengan grup kantor, para boss juga nggak ketinggalan. Kami pergi rafting di Sungai Cisadane, daerah Cijeruk, Bogor. Ini kali kedua saya rafting dan sukses jatuh lagi dari perahu karet. Hahaha. Seru, tapi ternyata Cisadane lebih kotor dari sungai sebelumnya. Ditambah, menurut instrukturnya, karena baru aja hujan gede dan banjir beberapa hari sebelumnya. Jadi selama rafting ketemu satu biawak yang lagi berjemur, dua burung bagus banget tapi nggak tahu jenis apa, dan banyaaak banget sampah.

Minggu ini kembali bantu-bantu syuting. Satu series tentang percintaan dan satunya lagi horror. Berhubung anak redaksi Nyunyu itu multitalenta, kami kebagian tugas nulis skrip, sekaligus bantu dekorasi set, dan kadang harus jadi figuran juga. Sebel juga sih, ketika saya harus jadi hantu di skrip yang saya tulis sendiri... Hahaha. Pemeran utamanya maksimal banget. Waktu teman saya minta bawain sebuah buku tebal untuk properti, saya bawain aja buku 'Mein Kampf' yang sebenernya saya pinjam dari paman saya. Terus begitu syuting selesai, dia minta foto dengan pose begini...

Sekian laporan untuk minggu kelima! :D

February 6, 2016

Cerita dari Bandung

By Hanan Cinthya Not mine Both photos by Hanan Cinthya. 

Kalau diingat, udah lama juga saya nggak ke Bandung. Makanya waktu temen-temen kantor ngajak jalan-jalan bareng ke Bandung pertengahan Januari lalu, saya setuju-setuju aja. Berangkatlah kami bertujuh dalam satu mobil hasil pinjaman dari kantor. Kami menghabiskan dua hari dan satu malam di sana. Lumayan untuk refreshing sejenak di awal tahun. Berangkat subuh dan sampai di tempat tujuan pertama, Situ Cileunca, sekitar hampir tengah hari. Daaan sungguh terlalu, situnya kering. Walaupun sempet kecewa dan ngedumel (yah namanya juga cewek), kami melanjutkan perjalanan. Hasil Googling membawa kami ke tempat tujuan cadangan, Situ Cisanti. Baru juga nyampe, langsung jajan. Sambil jelajahin tempat wisata itu, sambil ngunyah.

Camp siteHang everything there Berhubung nggak banyak yang bisa dilihat dan udah puas foto-foto, kami lanjut jalan lagi untuk makan siang. Aga ngide banget mau makan di Nasi Bancakan yang katanya “Sumpah, enak banget! Kalian harus cobain!”. Berhubung dia didaulat jadi supir, jadi kita nurut aja sama kemauannya. Masalahnya, lokasinya di pusat kota Bandung. Dan dari Situ Cisanti ke kota Bandung itu sekitar 60km (menurut Google) dan entah jalan yang dilewatin emang lagi macet banget atau gimana, kami baru sampai di tempat tujuan sekitar pukul 4 sore. Sampai udah hampir hilang rasa laparnya. Tapi tetep makan dan terharu karena akhirnya bisa makan nasi lagi. :') Di Nasi Bancakan, kamu bisa ngambil makan ala prasmanan dengan segala pilihan lauk. Dulu pernah nyobain makan kayak gini di angkringan Blok M, terus kalap ngambil segala macam lauk, dan nyesek sendiri pas bayar. Untungnya saya sudah belajar dari pengalaman. Hahaha. Di restoran ini nasinya dibakar, makanya lembut dan enak. Dan peralatan makannya (piring dan gelas teh) terbuat dari kaleng. Jadul gimanaaa gitu. Satu hal udah saya ketahui adalah, anggota geng cewek di kantor itu doyan makan semua. Tapi nggak ada yang lebih parah dari seorang Adel alias adelladelaide idola kalian di Twitter itu. Kami lagi istirahat sejenak setelah makan, menikmati teh hangat, sambil nonton berita sore, dan update di Path, ketika dia bilang kalau dia mau ngemil yang manis-manis. Padahal baru aja makan! Terus ngeles nanti setelah sampai di tempat makan lain itu bakalan lapar lagi soalnya jauh. Untungnya kami berhasil memblokade keinginannya yang suka nggak-nggak itu. Dia berhasil dibujuk dengan iming-iming ((iming-iming ye kan)), “Ngemilnya nanti malam aja! Pasti laper lagi tuh, kan dingin...”

ArrivingAaaaah warmth Just keep tweeting, just keep tweeting... Bonfire Sekitar pukul 5, kami bergegas ke penginapan kami di Cikole Grafika, Lembang. Begitu pepohonan pinus mulai terlihat di sisi kiri dan kanan jalan, kami mematikan AC mobil dan membuka jendela. Udara dingin menyambut dan kami otomatis langsung mengenakan jaket dan kardigan masing-masing. Sebelnya lagi, tiba-tiba radio memainkan lagu ‘Flightless Bird, American Mouth’. Langsung berasa ada di Forks. Setelah sedikit nyasar dan ngelewatin tempat tujuan, akhirnya kami sampai juga di Cikole Grafika. Hari udah mulai gelap dan kami susah payah membawa diri yang udah mulai lelah berjalan sedikit menanjak menuju pondok kami. Cikole Grafika terletak di kawasan hutan pinus. Ada banyak pondokan yang bisa kamu pilih di situ. Pondok kami yang warnanya hijau gini. Lucu yaaa... Saya bahagia banget setelah tahu kalau di kamar mandinya ada pemanas. Nggak perlu tersiksa karena kedinginan waktu mandi. Tapi kami nggak langsung mandi. Cuma cuci tangan dan kaki terus selonjoran sebentar. Terus lanjut lagi nyari cemilan. Gile yah. Pertama, mampir ke mini market untuk beli kopi dan makanan ringan. Terus nyari warung roti bakar di pinggir jalan. Kasian banget ibu empunya warung yang kami singgahi. Dia harus melayani 7 orang yang makannya agak barbaric ini seorang diri. Kami pesan roti bakar, jagung bakar, pisang bakar, mie rebus, dan makan beramai-ramai sambil bercanda. Pas kami udah hampir selesai makan baru deh ada yang bantuin si ibu masak.

Even more sign!This is where we stayed! Waking up to this A family of cones Breakfast Pukul 9 lewat barulah kami kembali lagi ke penginapan. Baru deh pada antri untuk mandi. Terus pintu pondok kami diketuk oleh staff penginapan. Katanya api unggun kami udah disiapin dan bisa mereka bakar sekarang juga kalau kami mau. Kami pun setuju. Lumayan untuk menghangatkan badan. Belum mandi pula, jadi nggak masalah kalau kena asap. Saya mengira kami harus menikmati api unggun itu dengan kelompok lain yang lagi menginap juga. Biar pada kenalan gitu. Ternyata enggak. Dan ternyata mereka udah nyiapin jagung juga untuk dibakar di api unggun. Lah tahu gitu kami nggak nyemilin jagung di warung tadi, setengah jam sebelumnya. Haha. Saya cuma duduk di dekat api unggun sebentar dan lebih memilih untuk mandi. Butuh waktu cukup lama sampai kami tertidur soalnya masih sibuk bercanda dan juga sedikit terganggu suara dari anak-anak kampus yang lagi jurit malam.

Walk the logSnacking "Where's the strawberries?!" Pretty flowers Paginya ada yang kocak. Kami baru selesai mandi dan masih sibuk dandan. Pintu terbuka supaya dandannya enak dengan cahaya alami. Hazek. Tiba-tiba seorang mahasiswa yang membawa toa muncul di pintu kami dan nanya dengan tegas, “Fakultas Hukum, ya?” Terlahir dengan jiwa usil, saya spontan menjawab, “Iya.” Tapi langsung nggak tega ngeliat mukanya yang masih agak mikir gitu. Jadi sebelum dia sempet jawab atau ngomel saya langsung bilang, “Enggak deng...” Terus ketawa. Dia pun pergi dengan muka malu. Setelah dia pergi saya malah diomelin Ira dan Aga yang ternyata juga berniat untuk ngerjain si mahasiswa senior tadi. “Tadi gue juga mau bilang iya tau, Di! Harusnya biarin aja. Biar kita dibawa, terus nanti pas diabsen dia bingung sendiri gara-gara nggak ada nama kita!” Hahaha nggak kebayang kalau beneran kayak gitu. Kocak sih. Sebelum check out, muter-muter keliling Cikole Grafika. Main ke kebun stroberi yang belum banyak berbuah, terus ngeliat kijang dan beberapa burung yang dipelihara di sana. 

The display tho... Can I have your order? Di hari kedua itu, sebelum pulang kami balik lagi ke kota Bandung. Ngopi-ngopi lucu di Warung Kopi Modjok, terus diajak makan bakso sama yang punya Cireng Mang Aup. Terus nemenin yang mau cari barang-barang antik biarpun nggak beli... Terus berhubung udah sore, langsung balik ke Jakarta, dan cuma beli sedikit oleh-oleh di rest area. Perjalan ke Jakartanya berasa cepet banget karena jalanannya lurus-lurus aja kali ya. Plus banyak ngobrol dan ketawa sampe sakit perut. Selanjutnya ke mana yaaa...? 

 More photos on my Flickr.

Read the Printed Word!