August 29, 2011

Lebaran Sebentar Lagi....

Friday sunshine

Hai, para pembaca! Ini juga kalau memang ada yang baca blog ini sih.. hehe
Lebaran tinggal menghitung jam. Bagaimana persiapan Lebaran di rumah masing-masing? Kalau gue persiapan Lebaran sama dengan kerja rodi alias bersih-bersih gila-gilaan. Segala gorden, sprei, taplak, semuanya dicuciin sama emak gue. Capek banget kalau jadwal kerja rodi udah dimulai, tapi yah gimana dong rumahnya kan nggak bisa bersih sendiri... lagipula kalau semuanya udah beres rasanya ada kepuasan tersendiri. Oke, lebih baik gue berhenti disini sebelum terdengar seperti ibu-ibu rumah tangga.

Minggu ini cukup menyenangkan buat gue. Gue dapet teman baru yang akan selalu setia menemani dan bahkan juga akan berkontribusi untuk blog ini... hehe. Segitu dulu.


26082011_007

Bulan puasa ini cukup banyak acara kumpul-kumpul sekaligus buka puasa bersama yang diadakan oleh teman-teman. Sayangnya gue nggak bisa ikut semua acara itu. Salah satu yang gue hadirin tentunya buka bersama dengan sohib-sohib gue, di sebuah mall yang cukup dekat dengan rumah.

Acara buka bersama ini diwarnai dengan insiden salah tanggal yang menimpa... tak lain dan tak bukan... gue. Jadi ceritanya temen gue udah tag salah satu poster sederhana berisi undangan acara di Facebook sekitar seminggu sebelum acara dan gue juga udah baca dengan jelas. Begitu log in lagi, gue nggak baca lagi undangan itu karena sibuk baca komentar dari teman-teman. Biasa deh, pada sibuk bercanda dan saling meledek. Gue ikut senyum-senyum aja dan cuma nimbrung sesekali.


Sekarang fast forward ke hari Sabtu. Bulan puasa ini gue sering nggak tidur sehingga jadwal tidur jadi berantakan dan sepertinya bergeser. Siang ngantuk, malam segar bugar. Maka di hari Sabtu itu gue bangun ketika udah hampir sore, kaget ngeliat jam dan langsung mandi. Begitu semuanya selesai lantas gue SMS temen gue untuk ngajak bareng. Nggak dibales. Gue SMS seorang lagi. Nggak dibales juga. Ya ampun jangan-jangan gue ditinggalin. Setelah menunggu dan masih nggak mendapat jawaban, akhirnya gue putuskan untuk menelepon temen gue.


Gue: Halo, lo ada dimana? Udah berangkat belom?
Sohib: Hah? Berangkat? Berangkat kemana, Di?
Gue: Lho bukannya buka bersama sekarang?
Sohib: Hah? Sekarang? Emangnya sekarang hari apa? Bukannya buka bersamanya hari Minggu, ya?
Gue: Heh? Eh... gue cek dulu deh. *tutup telepon*


Gue langsung log in ke Facebook demi mengecek kepastian harinya. Dan *JENG JEEEEEENG* bener aja. Jelas-jelas hari Minggu, bukan Sabtu. Gue salah baca. Duh, tapi bisa dong ya pake alesan kurang tidur? Atau alasan lain; karena baru bangun tidur?
Kemudian handphone bergetar dan nama temen gue muncul di layar. Haaaah... ya sudahlah, gue pasrah diketawain habis-habisan.



Gue: *angkat telepon* Halo?
Sohib: HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA elo kenapa, Di? Ngigo ya? HAHAHAHAHAHAHA
Gue: Iya, iya, gue salah baca... -___-"


Dia bahkan nggak bilang 'Halo' dulu gitu waktu nelepon gue, langsung aja ketawa setan di kuping gue. Setelah gue bayangin, sepertinya dia udah ngakak sampe sakit perut sendiri waktu gue angkat telepon. Jadi sebenernya waktu gue sms tadi dia lagi tidur dan kebangun gara-gara gue telepon. Hahaha maaf ya. Setelah puas diketawain, akhirnya gue ganti baju dan selonjoran di kursi. Tapi temen gue yang tadi juga gue SMS ikut menelepon! Siap-siap, Diah... dan bener aja gue diketawain lagi. Gue sampe bilang 'Iya, udah ya, gue udah puas nih diketawain'.


Oh well... tapi acaranya seru walaupun cuma sepuluh orang yang bisa hadir. Yah segitu aja udah rame sendiri. Sempet gondok waktu kursi dan meja yang udah kita tarik sana-sini, sambung sana-sini udah beres dan siap menunggu kehadiran teman-teman yang lain malah diambil sama orang. Tanpa basa-basi pula. Nggak sopan. Jangan ditiru.


roll-and-rolla'

Kemudian setelah berbuka, ngobrol ngalor-ngidul dan beberapa teman sudah pamit pulang, muncul ide gila untuk naik roller coaster. Beberapa langsung menolak dengan alasan takut muntah karena baru aja makan. Tapi gue dan lima teman lainnya setuju. Roller coaster ini udah sama sekali nggak menyeramkan buat gue, tapi lumayan untuk menyalurkan teriakan yang nggak bisa gue keluarin di rumah. Dan bersama mereka permainan itu jadi super seru. Gue ketawa sampai sakit perut gara-gara mendengar teriakan histeris dari teman gue. Gue rasa orang-orang yang lagi makan di food court nun jauh di bawah lintasan heran kali ya, yang teriak kok heboh banget. Seru banget deh. That night I felt like a child, finding my old friends again. :)

Nah sebelum terlambat gue mau mengucapkan

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah
 

Mohon maaf lahir dan batin
See you soon!

August 16, 2011

Deathly Hallows: Part Two (finally).

Gue nyerah.
Biasanya gampang banget untuk nulis review film yang baru aja gue tonton. Tapi tidak untuk yang satu ini, walaupun gue udah nonton sejak hari pertama film itu tayang di Indonesia.

DH-for-blogger

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part Two.

Setelah waktu itu sempat lihat review yang dibuat oleh seorang blogger di Tumblr dan secara garis besar gue setuju dengan dia, gue jadi males untuk bikin review sendiri. Selain itu, setelah nonton, gue ngerasa sedih banget (kita sebut saja post-Potter syndrome). Sebagai seorang Potterhead, gue yakin the magic will forever live, tapi gue tentunya tetap merasa kehilangan karena seri yang sudah menemani para Potterhead di seluruh dunia sampai sepuluh tahun ini akhirnya berakhir.

*hening sejenak*

Jadi, yah, gue akan membuat beberapa poin aja.

WTF moments alias adegan-adegan yang cukup mengganggu buat gue sampai-sampai gue harus teriak protes, 'WTF?!'
  1. Neville yang mencari-cari Luna karena tergila-gila dengannya dan merasa harus menyatakan perasaannya kepada Luna saat itu juga. Emang sih mereka berdua terlihat cocok dan bisa jadi pasangan yang serasi. Tapi, terlepas dari bagaimana perasaan mereka berdua, seinget gue Neville nggak pernah ngomong hal semacam itu. FYI, Luna juga akhirnya menikah dengan orang lain.
  2. Harry merangkul Voldemort dan akhirnya terjun bebas bersama. Sejak pertama kali lihat adegan itu di trailer-nya, gue udah geleng-geleng kepala. Oke, Harry, so sweet banget deh, tapi bisa kita lanjutin aja berantemnya?
  3. Harry mematahkan Elder Wand dan membuangnya. Gue kasih tahu deh, buat yang nggak baca bukunya dan juga nggak terlalu ingat cerita di Deathly Hallows: Part One. Tongkat milik Harry patah waktu di Godric's Hollow, dimana Nagini menyamar menjadi Bathilda Bagshot. Seperti penyihir lainnya, Harry juga udah merasa cocok banget dengan tongkatnya. Maka, setelah battle berakhir dan Voldemort mati, Harry menggunakan Elder Wand untuk merapalkan mantra 'Reparo' ke tongkatnya sendiri, kemudian Elder Wand dikembalikan lagi ke makam Dumbledore. Okelah, gue ngerti maksud yang ingin disampaikan dari adegan ini; bahwa Harry bukan tipe pahlawan yang haus kekuatan dan kekuasaan. Tapi nggak selebay ini juga, kali.

Adegan yang gue harap bakal diadaptasi dari bukunya, tapi ternyata tidak.

  1. Kematian Petter Pettigrew a.k.a Wormtail. ARGH gue benci banget makhluk ini. Namanya seharusnya dicoret saja dari sejarah dunia persihiran! Pettigrew mati di ruang bawah tanah Malfoy Manor, kediaman keluarga Malfoy setelah sebelumnya mencoba membunuh Harry dengan cara mencekiknya. Tapi setelah sepersekian detik merasa ragu dan mungkin juga iba, tangan perak hasil pemberian Voldemort (Goblet of Fire) langsung berbalas mencekiknya sendiri sampai mati. Kematian yang pantas didapatkannya. Tapi di filmnya (DH: Part One) dia cuma digebuk, terus bilang 'Auw' terus jatuh, terus nggak tahu lagi bagaimana.
  2. Kreacher's Tale. Ini juga seharusnya ada di Part One. Pasti dikurangi karena masalah durasi dan dianggap bukan bagian yang 'harus banget' ada di filmnya. Tapi bagian ini cukup mengharukan buat gue dan sejak Kreacher menceritakan kisahnya di bagian ini, sikapnya berubah; dia menjadi lebih sopan pada Harry, Ron, dan Hermione dan bahkan membuatkan masakan untuk mereka selama mereka tinggal di Grimmauld Place.

Adegan mengharukan.

  1. Adegan pembuka. Ya, waktu adegan pembuka alias adegan dimana lambang Warner Brothers muncul di layar aja rasanya gue udah pengen nangis meraung-raung. Berbeda dari tujuh film lainnya, kalau musik yang biasanya digunakan dalam adegan pembuka ini adalah Hedwig's Theme, untuk film ini yang digunakan berjudul Lily's Theme yang sedih-banget-gilaaaaa.
  2. Lupin & Tonks. Mereka merupakan salah satu pasangan favorit gue karena mereka keren banget. Yang satu werewolf dan satunya lagi Metamorphagus dan juga merupakan seorang Auror muda yang handal. Kematian mereka tragis. Gue sedih banget waktu Hogwarts mulai diserang dan mereka berpegangan tangan, siap tempur sampai titik darah penghabisan.
  3. Ketika para guru mengerahkan kemampuan mereka untuk memberikan perlindungan untuk Hogwarts, kemudian McGonaggall mengerahkan pasukan berbaju zirah. Beuh. Pokoknya semua komponen Hogwarts ikut serta melindungi kastil. Dan waktu pasukan berbaju zirah itu membuat barisan rapi, gue merinding mendengar derap langkah mereka. Mungkin karena gue mantan Paskibra semasa SMP? Eh, nggak ngaruh ya?
  4. Harry muncul di Aula Besar setelah Snape 'mengancam' anak-anak yang mengetahui keberadaannya lalu Order of the Phoenix muncul dan bahkan Professor McGonaggall pasang badan untuk melawan Snape.

Adegan yang menguras air mata (buat gue).

  1. Kematian Snape. Brutal banget dia harus dibunuh pelan-pelan begitu... *sedot ingus* Tapi kalau langsung dibunuh dengan Avada Kedavra, tentunya dia nggak akan sempat memberikan kenangannya untuk dilihat oleh Harry, kan?
  2. The Prince's Tale, tentunya. Oh pokoknya gue cinta Severus Snape. Enough said. Sedih banget bahwa ada orang seperti dia, yang cintanya bertepuk sebelah tangan tapi tetap mati-matian mempertahankan cintanya kepada Lily dengan cara melindungi anaknya, sekalipun anaknya itu mirip banget dengan James yang dibencinya. Gue udah sesenggukkan waktu Snape mengeluarkan Patronus-nya yang berbentuk rusa betina. Terus waktu adegan Snape menangisi jenazah Lily... gue sampai gigit sofa bioskop. Enggak ding. Puasa sih, soalnya.
  3. Lily Potter, ketika dia tahu sebentar lagi akan mati, terus dia bicara pada Harry yang masih bayi. "Harry you are loved. Harry be strong. Mama loves you. Dada loves you..."
  4. Di Hutan Terlarang waktu Harry membuka Golden Snitch yang ternyata berisi Ressurection Stone dan... The Marauders serta Lily Potter muncul. Nangis deres lagi disini... T.T Entah kenapa gue cinta banget sama Sirius dan begitu mereka semua muncul, gue langsung nyesek aja gitu lihat Sirius. Kenapa Sirius harus mati? Kenapa?!
Adegan Lucu.
Banyak banget sih, tapi yang paling gue suka waktu Hermione hampir kena Avada Kedavra oleh Malfoy and the gang, terus Ron ngamuk, teriak "That's my girlfriend, you numpty!" dan megang tongkatnya udah kayak megang golok. Haha.

Dan ada juga satu adegan dimana Narcissa dan Draco berjalan bergandengan tangan meninggalkan Hogwarts dan akhirnya disusul oleh Lucius. Menurut gue adegan itu cukup manis. Dan Narcissa cukup menonjol disini. Dia sosok ibu yang rela mengambil resiko demi menyelamatkan anak semata wayangnya.

Yah gue sedih banget filmnya berakhir. Tapi untungnya ada Pottermore, jadi sepertinya post-Potter syndrome ini nggak akan lama, walaupun belom dapet juga welcome email-nya...

Tapi yang pasti senang banget karena Deathly Hallows: Part Two berhasil bertengger di posisi ketiga film berpenghasilan terbesar sepanjang masa, cuma kalah sama Avatar dan Titanic aja. Tapi sepertinya masih ada harapan untuk mengejar, soalnya filmnya masih diputar... cikiciww.

Jadi, Pray for Potter!
*halah.
Read the Printed Word!