August 18, 2013

68 Tahun

Image from here.




17 Agustus 1945.
Sudah enam puluh delapan tahun berlalu.

Saya ingat ketika masih kecil ikut lomba 17-an di lingkungan RT (siapa sih yang enggak ikutan?). Saya ingat pertama kali ikut lomba lari kelereng, langsung, dan langsung semangat untuk ikut lomba lainnya. Tentunya saya nggak menang di lomba selanjutnya (lomba lari). Pernah juga dengan sotoynya ikut lomba nangkap belut waktu SMA. Saya pikir nggak ada yang perlu ditakutin dari seekor belut. Teman-teman sampai heran saya mau ikutan lomba itu. Dan benar saja setelah saya pegang... yaksss tekstur tubuhnya yang super lembek dan nggak berhenti meliuk-liuk membuat saya terbayang saudaranya yang sesama mollusca. Tapi saya memang termasuk keras kepala. Saya nggak akan percaya lomba nangkap belut itu susah sebelum saya buktikan sendiri. Hehe.

Saya nggak mau terdengar sok ngerti atau apa, tapi bangsa ini memang masih perlu banyak belajar dan berbenah diri. Kemarin sore saya terhibur dengan acara TV. Mulai dari dokumenter sejarah berhubung momen kemerdekaan (saya nonton tentang Westerling) dan sebuah acara mengenai orang-orang yang hidup di perbatasan. Sungguh memprihatinkan kehidupan mereka. Pasar aja nggak ada. Mereka harus berjalan kaki berjam-jam untuk bisa berjualan sayur di negeri tetangga. Sekolah-sekolahnya kekurangan murid. Listrik pun nggak ada. Tapi ada beberapa anak muda yang peduli dan mengajari mereka membuat blog dan mengisi blog dengan tulisan-tulisan sederhana mereka, dengan opini-opini mereka supaya bisa didengar oleh dunia. Membuat blog baru dan postingan pertama paling lama mungkin butuh waktu sekitar 5 menit bagi kita. Buat mereka, butuh waktu lebih lama dari itu karena kendalanya apalagi kalau bukan sinyal. Gila ya. Mudah-mudahan nggak lama lagi kita bisa bangkit dan semua rakyat Indonesia bisa sejahtera. Saya suka heran. Orang yang sengaja korupsi itu, mereka pernah nggak sih nonton acara serupa? Punya TV nggak sih di rumahnya? Tahu nggak sih kalau pembangunan masih belum merata? Karena kalau iya, rasanya nggak akan tega merampok uang negara yang seharusnya bisa bermanfaat bagi rakyat.

Saya cinta Indonesia. 
Sekian.

0 comments:

Post a Comment

Read the Printed Word!