Bulan Januari lalu buku terakhir dari seri Wicked Lovely karangan Melissa Marr, yang berjudul Darkest Mercy akhirnya rilis juga versi Bahasa Indonesia-nya. Novel aslinya sudah terbit sejak Februari 2011, saya tidak tahu mengapa butuh waktu lama sekali sampai akhirnya terbit di Indonesia. Karena jedanya yang lama itu pula, saya agak lupa dengan cerita di buku sebelumnya, tapi terlalu malas untuk membaca ulang. Di novel kelima yang menutup seri ini, semuanya berakhir bahagia dan anehnya saya tidak yakin apakah saya akan lebih menyukainya seandainya beberapa karakter harus 'berkorban' lebih banyak lagi.
Setelah selesai, saya butuh bacaan lain. Lily tadinya akan meminjamkan novel Nicholas Sparks. Saya pikir lumayan juga sebagai bahan bacaan di bus selama perjalanan menuju dan pulang kantor. Tapi ternyata novel itu sedang dipinjam temannya dan dia meminjamkan saya cerita Goosebumps ini. Sampulnya lebih seram dari ceritanya. Selesai dengan cerita pendek itu, saya berburu buku Warm Bodies. Saya belum menonton filmnya dan memang berniat untuk membaca bukunya dulu. Tidak berhasil mendapatkan buku dengan sampul aslinya karena memang sampul edisi film tersedia lebih banyak. Dan saya menyukainya. Saya menyukai karakter R, si zombie yang tidak biasa ini, dan juga Julie yang merupakan gadis tangguh dan cerdas. Selesai membaca, saya jadi berpikir tentang kiamat. Lebih spesifik lagi, saya berpikir, bagaimana jika seandainya peradaban manusia musnah karena zombie apocalypse, namun tidak semua orang terbunuh dan ternyata bumi masih berputar dan manusia yang tersisa harus melanjutkan hidup? Satu hal yang pasti, saya berharap saya tidak hidup selama itu sampai saya harus melihat akhir dunia.
Anyway...
Ikut berkumpul bersama sebagian besar keluarga kemarin. Sementara para orang tua sibuk dengan urusan mereka, saya menonton film di kamar sepupu saya. Kami menonton Wreck-It Ralph, The Lorax, dan Life of Pi. Film yang terakhir di sebut adalah yang belum pernah saya tonton sebelumnya... hehe
Watched Wreck-It Ralph, then played Fix-It Felix.
Satu masalah yang saya hadapi akhirnya terpecahkan dan rasanya seperti beban berat yang saya pikul telah diangkat dan saya bebas. Bagaimana tidak, masalah ini benar-benar membuat frustasi sampai saya malas makan dan bahkan siklus bulanan ikut terganggu karena ikut terpicu stres. Tapi selain itu, ada banyak pikiran yang menggelayuti benak saya beberapa hari ini. Banyak pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian menimbulkan pertanyaan lanjutan lainnya, yang masih menunggu untuk dipikirkan kembali. Sementara berpikir, saya akan menanti long weekend di akhir bulan Maret ini dengan sabar.
0 comments:
Post a Comment