Judul yang aneh, saya tahu (setidaknya lebih baik dariapada 'makan teman' kan?). Tapi saya benar-benar tidak tahu harus memberi judul apa untuk postingan ini. Kecuali saya sudah punya ide apa yang akan saya jadikan judul, biasanya saya akan menulis dulu hingga selesai, kemudian biasanya sebuah ide muncul. Kali ini adalah salah satu waktu dimana ide itu tidak muncul, dan saya tidak ingin postingan ini tidak berjudul, dan saya sadar saya memposting foto teman-teman saya ketika sedang makan bersama mereka. Dan cukup sekian mengenai judul.
Suatu
hari Sabtu sebelum mulai magang, saya sibuk dengan melakukan pekerjaan rumah
yang sudah menjadi rutinitas selama liburan. Ketika tidak liburan pun
sebenarnya saya juga melakukan pekerjaan-pekerjaan itu, tapi selama liburan
saya hampir mati bosan karena terus-menerus melakukannya. Sapu, pel, cuci,
setrika. Dan asal tahu saja, saya benci menyetrika pakaian. Tapi saya rasa
liburan saya jadi punya waktu ‘berlatih’ dan sekarang saya bisa menyetrika
lebih baik (dan lebih cepat) daripada sebelumnya. Ini membanggakan, tapi bukan
berarti sekarang saya senang melakukannya. Saya harus selalu ditemani musik
sambil melakukan kegiatan bersih-bersih ini. Just me, the stuffs that need to be cleaned up, and music. Saya berusaha
mengambil foto sambil melakukan pekerjaan rumah itu, tapi tentu saja tidak
banyak yang layak dilihat dari rumah yang sedang dibersihkan.
Lihat mug baru saya! :) Lily ingin memesan mug untuk hadiah ulang tahun teman kami Tiwi bulan Februari lalu, jadi saya sekalian saja memesan satu, dengan gambar yang sudah sedikit 'dimodifikasi'. Harap maklum kalau kalian akan sering melihat mug ini. Literally having coffee with some of my favorite bands. Hehe...
Pizza
bersama teman-teman setelah mengikuti sebuah seminar. Rajin banget, kan? :p Kemudian terjebak macet selama satu jam di perjalanan pulang. Hebat.
Di Sabtu
berikutnya, saya mengikuti mapping test TOEIC
dengan maksud sekadar untuk mengetahui ada di level mana saya berada sekarang
dan tidak berminat untuk mengikuti les lanjutan. Ujiannya hanya terdiri dari
dua ratus soal listening dan reading, tanpa tes lisan. Jadi, saya merasa level yang
saya peroleh tidak cukup adil. TOEIC ada berapa level sih? Lima belas?
Setelah
selesai tes, dengan tangan pegal dan kelaparan kami berusaha menahan Ika untuk kejutan
kecil karena sehari sebelumnya dia berulang tahun. Sayang sekali dia harus
cepat-cepat pulang karena harus pergi ke luar kota, padahal kami menghabiskan
waktu makan siang dan kira-kira satu jam sesudahnya untuk bergosip. Hahahaha.
Saya lupa kapan terakhir kali kami tertawa sebanyak itu. Dan yang pasti, kalian
tidak ingin tahu apa yang kami bicarakan.
Picture in a picture in a picture.
Cukup yakin bahwa cincin milik Lily ini berisi jin (haha!) dan permen kayu putih. Serius, permen kayu putih.
Saya selalu menyukai foto-foto candid. Menurut saya foto-foto yang diambil secara sembunyi-sembunyi ini sangat jujur. Dan terutama saya senang karena tidak mudah mendapatkan foto candid teman-teman saya yang sangat sadar kamera. Nah, mereka pasti terkekeh senang jika bisa mendengar nada frustasi di kalimat saya sebelumnya.
Masih
ada sekitar enam minggu lagi yang harus dilalui di kantor untuk magang. Saya akan
bercerita lebih banyak lagi nanti. Yang pasti saya sudah merasa cukup nyaman,
terutama karena semua orang benar-benar ramah dan bersikap hangat kepada kami.
Dan di minggu kedua ini, kami melihat lebih banyak sisi humor dan
lelucon-lelucon konyol mereka. Siap untuk minggu ketiga! Semoga saya bisa membuat postingan baru lagi dalam waktu dekat. Have a nice weekend, friends!
0 comments:
Post a Comment