Hai, Blog! Akhirnya sempat nge-blog lagi. Kesannya gue sibuk banget ya? Yah, memang itulah kesan yang sengaja gue ciptakan (halah). Padahal guenya aja yang nggak bisa duduk diam selama beberapa saat dan fokus membuat satu postingan baru di blog ini. Harap dimaklumi.
Jadi, semester 6 sudah dimulai dan selain merasa sangat tua, gue juga merasa cukup bersemangat walaupun masa depan itu masih berkabut dan selalu menakutkan buat gue. Waktu masih kecil, gue pengen cepat besar. Ketika sudah besar, gue heran kenapa waktu cepat sekali berlalu dan tiba-tiba gue udah semester 6... [hening sejenak]
Yah, mudah-mudahan semangatnya nggak cuma di awal semester aja ya... *ngomong di depan cermin
Hari ini nggak bisa dibilang buruk sepenuhnya, tapi jelas bukan hari favorit gue sepanjang masa. Tadi pagi waktu mau berangkat ke kampus gue ketabrak motor waktu mau nyebrang. Tapi gue masih hidup, sehat sentosa, dan cuma luka memar di bagian samping kaki kanan di dekat betis. Kejadiannya waktu gue mau menyeberang. Susah sih dijelasinnya. Yang pasti gue terpaksa nyebrang disitu karena walaupun ada lampu lalu lintas, tapi nggak ada zebra cross. Pokoknya gue melihat situasi udah aman waktu gue mau menyebrang ketika motor itu tiba-tiba nyalip dengan cepat dan mencium kaki gue. Kejadiannya cepet banget dan gue nggak terlalu ingat detailnya. Pokoknya waktu gue masih shock sampai kaki gue itu gemetar, orang itu langsung ngeloyor pergi dan nggak bilang apa-apa. What a gentleman. Sementara pengendara motor lain yang emang udah ngeliat dan ngasih gue kesempatan untuk menyeberang sebelum motor rese itu nyalip, tampak khawatir ngeliat gue. Gue nggak ingat mereka ngomong apa, yang pasti muka mereka cemas. Ampun deh pasti muka gue pucat karena kaget setengah hidup kali ya. Hahaha. Yah gue doain aja deh supaya tuh orang jadi ganteng. Amin. Gue bersyukur bahwa gue nggak jatuh dan mungkin aja ketabrak kendaraan lain (naudzubillah, saya masih mudaaaaa) dan bahwa yang kena itu bukan bagian tulang kering karena rasanya pasti alamak-sakit-nian.
Tadinya gue nggak mau bilang ke Mama tapi karena dia nggak perhatian dan sebenarnya gue mau dia tahu kalau kaki gue sakit (cari perhatian :p), gue bilang juga deh akhirnya. Dan reaksinya tepat seperti yang gue perkirakan: "HAH? KETABRAK DIMANA????!!" Nggak santai.
Baiklah, cukup dengan cerita menyakitkan ini. Menyakitkan dalam arti sebenarnya.
Bagaimana kalau cerita tentang kejadian-kejadian waktu libur kemarin? Yah, sejujurnya kalian nggak bisa bilang nggak setuju dan harus terima aja apa yang mau gue ceritakan disini. Mwahahaha
Di suatu sore waktu gue iseng-iseng menengadah ke langit waktu liburan kemarin, gue menemukan pemandangan ini. Kalau nggak salah namanya 'awan halo' dan sempat terlihat di beberapa tempat. Gue sering mendengar halo karena sering melihatnya di malam hari. Kalau lagi duduk-duduk di teras di malam hari dengan Mama dan langit sedang cerah, kami akan mengamati bintang-bintang dan bulan. Seringkali bulan dilingkari halo dan Mama akan menunjuk ke arah bulan dan berkata 'Ada halo-nya!' seakan gue belum melihatnya. Ini kali kedua gue melihat awan halo. Tapi pada kesempatan pertama gue nggak sempat mengambil fotonya karena kejadiannya waktu gue di dalam bus menuju ke kampus yang sedang melaju cukup cepat dengan kaca yang kotor pula.
Kemudian, liburan kemarin gue makan banyak rambutan. Wadah di foto ini cukup besar sebenarnya dan gue makan dua kali lipat rambutan di foto di atas. Untungnya radang tenggorokan gue nggak kambuh. *ahem
Jadi ingat... suatu waktu Mama beli rambutan dari tukang rambutan (ya iyalah masa dari tukang bakso) yang lewat. Rambutannya emang manis dan besar-besar. Saking manisnya sampai semut-semut pun ikut. Akhirnya begitu transaksi jual-beli selesai dan si tukang rambutan akan pergi, Mama langsung menyuruh gue untuk memetik rambutan itu satu persatu dari tangkainya sambil diketuk-ketuk sampai semutnya pergi. Si tukang rambutan juga mengusulkan hal yang sama. Dan karena semutnya banyak banget, gue disuruh melakukan itu semua di teras rumah supaya semutnya nggak masuk ke rumah. Gue melakukan hal itu cukup lama, gue rasa sekitar hampir setengah jam ketika kemudian si tukang rambutan lewat lagi. Dia mengayuh sepedanya dengan lambat waktu lewat depan rumah gue dan mengamati apa yang sedang gue lakukan. Kemudian dia berkomentar... 'Belum selesai juga, Neng...?'
Sial. Malah ngeledek dia, padahal kan semut-semut itu dia juga yang bawa. Bantuin kek, Bang... -__-
Kalau di postingan sebelumnya gue membuat es kopi dengan oreo, kali ini gue meminum kopi dari toples. Hahaha pengen aja karena di Pinterest dan beberapa blog lain gue sering melihat foto minuman yang disajikan dalam toples-toples lucu, seperti toples selai.
Dan ngomong-ngomong oreo, kenapa ya Mama selalu salah pilih rasa oreo? Mungkin dia harus pakai kacamatanya kalau lagi belanja.
"Ma, beliin oreo yang vanilla, ya."
Kemudian dibeliin oreo rasa peanut butter & chocolate cream. Untungnya enak (banget).
"Ternyata enak juga, Ma. Nanti beliin yang rasa ini lagi, ya."
Dan dibeliin oreo rasa ice cream flavor orange, sodara-sodara.
Jadi Afika dong gue...
Sempat bosan juga waktu liburan. Walhasil, lihat aja betapa gue segitu kurang kerjaannya sampai mewarnai kuku-kuku gue seperti itu. Gue juga corat-coret kaki gue dengan pulpen setelah sebelumnya melihat tato serupa, tapi lebih bagus dan realistis pastinya, di sebuah blog. Mama mengamati waktu gue lagi serius corat-coret di kaki. Gue pikir dia akan marah sambil bilang betapa kurang kerjaannya gue. Nggak tahunya dia malah menyarankan supaya gue beli aja tato temporer berbentuk stiker supaya gue nggak susah-susah dan buang-buang waktu untuk gambar sendiri. Saran yang bagus.
Karena nggak ada bacaan baru, berhubung buku yang pengen gue beli nggak bisa gue temukan di Gramedia, gue membaca ulang dwilogi Padang Bulan dan Cinta Di Dalam Gelas nya Andrea Hirata. Gue nggak pernah bosan rasanya baca buku ini. Deskripsinya itu begitu sinematis. Setiap baca, rasanya gue bisa membayangkan tiap adegannya seakan gue udah melihat adegan-adegan itu di dalam film...
Dan akhirnya pergi ke pameran buku juga with the girls. Disana ada lomba menari yang diikuti anak-anak TK yang lucu-lucu ini. Dan akhirnya gue menemukan buku yang gue cari-cari. Aaaahh...! :D
A perfect afternoon.
Kemudian rumah heboh karena ada arisan RW yang diadakan di rumah gue. Ampun deh. Pagi-pagi gue udah disuruh ini-itu. Berhubung acaranya setelah makan siang, menu yang disiapkan nggak terlalu banyak, tapi tetap ribet. Selain kue, agar-agar, dan buah, menu utamanya cukup sederhana, yaitu sayur Laksa yang terdiri dari lontong, ayam, bihun, tauge, daun kemangi, telor, bawang goreng (ew), disiram dengan kuah yang kabarnya cukup rumit proses pembuatannya, ditambah sambal, dan emping kalau suka.
Sambil menyiapkan semuanya, ibu tetangga yang ikut membantu berkomentar bahwa kolesterolnya bisa langsung naik begitu acara arisan ini selesai. Ampun, lihatlah kuah di dalam panci superbesar itu.
Nah, kalau sambel ini gue yang bikin loh... *bangga. Tapi nggak diulek, ya. Soalnya buanyak banget, bisa patah pergelangan tangan gue ngulek segitu banyak cabe yang akhirnya menghasilkan dua mangkuk sambel. Waktu gue lagi menghaluskan cabe dan seisi dapur mulai bersin dan batuk-batuk kepedesan, si ibu tetangga berkomentar bahwa karena dosa guelah mereka batuk-batuk. Lah, yang suruh bikin sambel siapa? Hahahaha
Yah, acaranya cukup lancar. Err... nggak tau juga sih. Gue tidur soalnya. Mama menyuruh gue menemaninya di tengah-tengah kehadiran banyak ibu-ibu itu tapi tidak, terima kasih. Dan begitu acaranya selesai gue dibangunin untuk bebersih rumah. Gile, pada hari Minggu itu gue merasa seperti pembantu rumah tangga. Sekarang gue akan jauh lebih menghargai Inem. :p
Baiklah cukup sekian. Saatnya santai sejenak sambil menikmati jus apel.
Have a nice weeekend, folks!
0 comments:
Post a Comment